Kisah Bersama.
Karya kami mengeksplorasi desain regeneratif untuk melindungi warisan budaya dan membangun dialog yang inklusif.

Dikurasi oleh
Melissa Sunjaya
Peter Carey

Didesain oleh
Melissa Sunjaya
Michał Górzyński


03.

Reframing Our Shared Past


Proyek 1830 mengungkap sejarah tersembunyi di balik warna biru menggoda yang melekat pada banyak desain mewah. Keramik biru-putih pertama kali muncul pada abad ke-9 di Irak dan Tiongkok, sebelum akhirnya diimpor ke Eropa oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Ketika perdagangan ini runtuh pada tahun 1644, para perajin Belanda menciptakan Delftware, yang kemudian memicu tren Chinoiserie dan menginspirasi lahirnya Toile de Jouy di Prancis serta Azulejos di Portugal. Namun di balik keindahan itu tersimpan kenyataan yang kelam. Di bawah sistem Cultuurstelsel (1830–1870), para petani di Jawa dipaksa membudidayakan nila untuk diekspor, dan hanya menerima sebagian kecil dari nilai jualnya di pasar global. Eksploitasi ini menimbulkan kerusakan lingkungan, kerja paksa yang menyerupai perbudakan, kekerasan berbasis gender, serta rasisme sistemik—sebuah bab pahit dalam sejarah Jawa. Sistem kerja yang tidak adil ini masih bertahan hingga kini dalam wujud kapitalisme modern. Warna biru nila (biru indigo), yang dahulu lebih berharga daripada emas, kini hadir sebagai simbol dalam karya desain pakai kami—menempatkan kembali kerajinan sebagai bentuk perlawanan.



© 2025 TULISAN