09.

Circular Economy

—
Di Tulisan, kami memandang wearable art dan memory work sebagai jalan untuk memperluas ekonomi sirkular melalui perspektif feminis—menjembatani seni, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas. Praktik kami sejalan dengan ekonomi berbasis solidaritas, di mana kesejahteraan didistribusikan kembali kepada para pencipta nilai, bukan terkonsentrasi di korporasi. Dengan berbagi infrastruktur, pengetahuan, dan sistem produksi etis, kami berupaya membangun ekosistem mandiri yang memungkinkan para pengrajin memperoleh upah layak, akses terhadap sumber daya, serta jaminan keberlanjutan jangka panjang. Dalam tahun 2025–2030, riset dan proyek desain kami mencakup: mengontekstualisasikan kembali tenun tradisional masyarakat Mollo di Timor Barat; mendokumentasikan dan mengodekan budaya menenun mereka; mentransliterasi dan memberi anotasi Babad Diponegoro dalam Bahasa Inggris dan Indonesia; mengembangkan novel grafis untuk pembelajaran sejarah yang inklusif; serta menggelar pameran imersif tentang desain regeneratif dan warisan budaya.